Pengajian Online Selama Ramadhan 1441 H di Babussalam

            Sudah menjadi kebiasaan para kiai dan keluarga di PP. Babussalam Kalibening-Jombang, Jawa Timur, setiap Ramadhan mengadakan kajian kitab kuning pengajian pondok Ramadhan. Ada beberapa kitab yang di-ngaji-kan, yang memang dilaksanakan oleh pesantren untuk para santri dan masyarakat umum.

            Namun, Ramadhan tahun ini berubah sistemnya, atau bias dikatakan tidak biasa dilingkungan pesantren salaf, karna biasa para yai dan santrinya langsung bertatap muka untuk melaksankan pengajian tersebut, ini tidak lain dikarenakan di Indonesia dan pada umumnya di dunia telah terjadi wabah yang mengerikan yakni Corono Virus Desiase (Covid-19), para santri terpaksa harus dipulangkan lebih awal dan tidak diperkenankan kembali ke pesantren untuk ngaji selama Ramadhan. 

            Menghadapi kondisi seperti ini, para Pengasuh Pesantren Babussalam dengan rasa tanggung jawab harus tetap melaksanakan rutinitas pengajian kitab kuning, dengan metode online atau daring di akun media sosial.  Hal ini dilakukan untuk menjaga rutinitas agar pengajian kitab kuning ini tetap bisa diikuti oleh para santri yang sedang berada di rumah masing-masing.

Salah satu yang mengisi pengajian secara online yakni, Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Romo KH. Muhadjirin, M.Pd.I, mengatakan, keharusan untuk tetap mengaji dimasa pademik ini harus tetap harus dilaksankan, tanpa mengurangi karakter mengaji kitab kuning, meskipun model online, ini untuk jaga-jaga dan menghindari berkumpulnya massa sebagai langkah mencegah Covid-19. Gus Jirin sendiri mendapat amanah melakukan pengajian online pada pukul 06.00 s/d 07.00 WIB, dengan kajian kitab Kuning Washoya al-Aba’I lil Abna’

"pelaksanaan pengajian ini dimaksudkan untuk tetap memaknai Ramadhan penuh berkah dengan mengaji kitab salaf, dan melestarikan karya ulama serta menjaga tradisi luhur pesantren. Selain itu, metode online diterapkan agar bisa diakses semua santri yang berada di rumah," katanya, Rabu (20/4/2020). 

      Menurut Kiai Agus Muhadjirin, semangat dan keberkahan saat Ramadhan tidak boleh diisi dengan malas-malasan saja meskipun berada dirumah, tetap harus dihiasi dengan kegiatan positif, salah satunya mengkhatamkan kitab kuning karya para ulama salaf. Beliau juga memberi pesan kepada para santri, salah satunya “jangan meremehkan omongan yang terkesan kecil, karna bisa jadi ada makna yang begitu besar dari omongan tersebut” pungkas beliau.

Kedatangan Covid-19 menurut Kiai Agus Muhadjirin tidak boleh menghilangkan tradisi pesantren. Ini prinsip yang dipegang Pesantren Babussalam. Hanya saja caranya lebih kreatif dan sesuai SOP penanggulangan Covid-19 harus tetap dijalankan.

“Pengajian model online ini tidak menyalahi peraturan pemerintah dan bisa dilaksanakan santri ketika berada di rumah melalui  streaming video," tegasnya.

            Beliau menambahkan, belajar tak harus bertatap muka dengan guru. Belajar bisa dilakukan di mana saja. Termasuk jarak jauh seperti saat ini, meskipun wabah Covid-19 merajalela, tapi pengajian tetap harus dilakukan oleh para santri, belajar di mana pun tempatnya.

"kami segenab pengasuh Babussalam berpesan kepada kepada santri untuk menjauhi kerumunan, jaga kesehatan, dan tetap belajar sebagai salah satu sunnah mendapatkan berkah Ramadan," pesannya.



Tim Teknis Pengajian Daring


Penganggung Jawab
MTT

Tim BBS Media
Ahmad Nur Sholeh, S.Pd

Soundsistem:
Tim BBS Audio

Administator

Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam adalah sebuah pondok pesantren di Jombang, Jawa Timur, Indonesia.

KOMENTAR